Tuesday, May 1, 2018

TEHNIK MENGGAMBAR STILASI


PENGETAHUAN TENTANG  TEHNIK STILASI
DALAM MEMBUAT KARYA SENI RUPA
Sebelum belajar tehnik stilasi dalam membuat suatu karya seni rupa, terlebih dahulu harus memahami konsep, fungsi, unsure-unsure seni rupa, prinsip seni rupa, media untuk membuatkarya seni rupa dan tehnik untuk membuat karya seni rupa.
A.  KONSEP SENI RUPA
Konsep seni rupa meliputi hakikat seni rupa, aspek-aspek seni rupa dan ragam seni rupa. Berikut penjelasan per-poinnya :
1. Hakikat Seni Rupa
Ekspresi seni dimuka bumi ini tidaklah seragam. Perbedaan budaya, kondisi sosial, ekonomi, politik dan perbedaan alam sekitar akan membentuk seni yang berbeda dan beragam. Keragaman seni berkembang sesuai dengan masyarakat yang bersangkutan. Setiap zaman dan setiap lingkungan budaya memberi batasannya sendiri tentang seni. Ungkapan rupa dapat kita jumpai pada berbagai ilustrasi pada buku, iklan, motif hias, lukisan, patung, keramik, anyaman tikar, kursi rotan dll merupakan hasil kreasi manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup.
2. Aspek-Aspek Seni Rupa
2a. Wujud dan isi
Wujud visual karya seni rupa merupakan wadah sedangkan yang ada di dalamnya disebut isi. Isi atau ideoplastik adalah aspek ide gagasan atau tema yang ada dalam seni rupa. Aspek ini sangat bergantung satu sama lain.
2b. Media, pokok-soal, material, teknik
Media atau medium dapat diartikan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan. Pokok soal adalah menggambarkan apa saja yang disajikan dalam karya itu. Interaksi antara material dan teknik serta penguasaan teknik tertentu sangat penting untuk mengetahui hasilnya.
3. Ragam Seni Rupa
Klasifikasi berdasarkan bentuk dan dimensi
Klasifikasi berdasarkan fungsi
B.    FUNGSI SENI
Seni rupa merupakan media yang dibuat untuk banyak hal yang berguna bagi manusia. Nah, media apa sajakah sebgai fungsi seni rupa?
  • Memuaskan batin seniman penciptanya atau memberikan kepuasan tersendiri
  • Memberikan keindahan yang dapat dinikmati secara luas dengan penilaian yang berbeda
  • Menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman
  • Sebagai benda kebutuhan sehari-hari atau benda praktis
  • Sebagai sarana ritual keagamaan
  • Sebagai alat untuk mengenang suatu peristiwa tertentu.
Berdasarkan cakupannya, fungsi d=seni rupa dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu :
o   Fungsi Individu
·         Memenuhi kebutuhan emosional
·         Memenuhi kebutuhan fisik
o   Fungsi Sosial
·         Rekreasi
·         Komunikasi

C.    UNSUR-UNSUR SENI RUPA
Unsur-unsur yang menjadi dasar karya seni rupa antara lain adalah titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.
1.  Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.
2.  Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:
a.   Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
b.   Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna atau ruang.
3.  Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran.
4.  Bentuk
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
a.    Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:
1.    Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.
2.    Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.
b.    Bentuk non-geometris
Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan, dan hewan.
5.   Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
Ruang dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung.
Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.
6.    Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a.    Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi warna merah,
kuning, dan biru.
b.    Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.
Contoh:
merah + kuning : jingga
biru + kuning     : hijau
merah + biru      : ungu
c.    Warna tersier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder.
Contoh:
kuning + hijau    : kuning kehijau-hijauan
biru + ungu        : ungu kebiruan
jingga + merah   : jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam.
7.   Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu.Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.

8.   Gelap Terang
Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan kesan mendalam.
Gelap terang merupakan unsur seni rupa yang memberikan identitas bentuk pada suatu karya. misalnya permainan gelap terang pada lingkaran, sehingga terlihat seperti bola (bentuk 3 dimensi). bisa juga digunakan untuk memberikan kesan kedalaman, kesan jauh dan dekat.

C.    PRINSIP SENI RUPA
1.  Kesatuan
Prinsip kesatuan merupakan sesuatu yang memberikan kesan adanya keterpaduan tiap unsurnya. Hal ini tergantung pada bagaimana suatu bagian menunjang bagian yang lain secara selaras, sehingga terlihat seperti sebuah benda yang utuh tidak terpisah-pisah. Prinsip kesatuan sesungguhnya adalah adanya saling hubungan antar unsur yang disusun. Jika satu atau beberapa unsur dalam susunan terdapat saling ada hubungan maka kesatuan telah dicapai. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesatuan itu bisa tercapai jika dalam penyusunan desain, unsur-unsur yang menjadi bagian dari keseluruhan karya saling menunjang satu sama lain. Jadi sebenarnya kesatuan akan terjadi jika ada keselarasan, keseimbangan, proporsi maupun ritme.
2.  Keseimbangan
Keseimbangan (balance) memiliki peranan penting dalam seni. Keseimbangan dapat dicapai dengan mengatur letak unsur-unsur hingga terasa tidak berat sebelah antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Dalam karya seni tiga dimensi merupakan keseimbangan nyata karena susunan bentuknya, garisnya, tekstur ataupun warnanya. Sementara itu dalam karya seni dua demensi merupakan keseimbangan semu. Prinsip keseimbangan berkenanaan dengan kualitas bobot atau kesan berat ringannya suatu karya.  

Keseimbangan dapat dibagi atas dua jenis, yaitu: keseimbangan formal atau simetris dan keseimbangan non-formal /asimetris/radial/memencar. Keseimbangan simetris yaitu keseim-bangan yang diperoleh karena bagian-bagiannya selalu sama. Keseimbangan simetris bersifat statis. Sedangkan keseimbangan asimetris yaitu keseimbangan karena antara bagian-bagiannya tidak sama tetapi tetap seimbang. Keseimbangan ini lebih unik, menarik, dan banyak memberikan banyak variasi. Keseimbangan asimetris lebih bersifat dinamis.
3. Ritme atau Irama
Dalam seni rupa irama tidak bisa dipegang atau diraba, tetapi dapat dirasakan. Irama terbentuk karena pengulangan (repetition) dan gerakan (movement). Pengulangan bisa dibuat melalui warna atau nada, bidang atau bentuk, garis dan tekstur. Terdapat tiga kemungkinan terciptanya irama, yaitu: (1) karena pengulangan unsur; (2) karena perbedaan ukuran, dan (3) karena perbedaan jarak. Irama pertama memberikan kesan monoton, irama ke dua dan ke tiga memberikan kesan gerak bervariasi atau dinamis.
4.  Penekanan/Emphasis
Prinsip penekanan disebut juga dengan prinsip dominasi yaitu upaya penampilan pada bagian tertentu dari karya seni rupa yang menarik perhatian (aksen) dengan cara mengatur posisi, perbedaan ukuran, perbedaan warna atau unsur lain, dan pengaturan arah unsur. 
5.  Proporsi
Proporsi atau ukuran perbandingan adalah upaya pengaturan yang berkenaan dengan ukuran antara bagian yang satu dengan lainn dalam bentuk yang serasi. Besar kecil, luas sempit, panjang pendek atau tinggi rendah adalah persoalan proporsi. Misalnya perbandingan objek benda itu sendiri,  perbandingan antar objek atau bagian, perbandingan dengan bidang gambar, dan perbandingan objek patung dengan pedestal. 
6. Keselarasan/Harmoni
Harmoni adalah unsur-unsur seni yang senada atau kombinasi bagian-bagian yang serasi. Sesuatu yang selaras, harmonis dan serasi timbul karena kesamaan, kesatuan, dan tidak ada pertentangan. Demikian pula pada karya seni rupa, prinsip keselarasan ini  dapat dibuat dengan menata unsur yang mungkin sama, sesuai atau tidak ada yang berbeda secara menyolok. Bidang lingkaran akan lebih selaras jika dipadukan dengan garis lengkung daripada lingkaran dipadukan dengan garis lurus. Warna yang tidak berbeda secara menyolok dengan gradasi warna pastel atau warna-warna senada akan selaras jika saling dipadukan dari pada warna-warna yang sangat kontras kadang membuat mata jadi sakit.


D.  MEDIA BERKARYA SENI RUPA DUA DIMENSI
Media berkarya seni rupa dua dimensi meliputi bahan dan alat untuk menggambar. Beragam pilihan media ber- karya seni rupa dua dimensi antara lain sebagai berikut.
1. Pensil, merupakan alat yang dapat digunakan meng- gambar secara utuh atau sketsa saja. Kepekatan warna pensil dibedakan dengan inisial, yaitu H, B, dan HB.
2. Konte, warnanya sangat hitam dan lunak. Cocok untuk membuat gambar potret atau benda yang bertekstur halus.
3. Pastel dan crayon, mempunyai bentuk dan bahan yang hampir sama, hanya berbeda kandungan kapurnya. Warnanya cerah, cocok untuk teknik dussel atau arsir.
4. Drawing pen dan milipen tersedia dalam berbagai ukuran. Hasil gambar antara drawing pen dan milipen hampir sama, bedanya ujung pena drawing pen lebih lunak daripada milipen. Drawing pen dan milipen cocok untuk teknik arsir.
5. Spidol, tersedia dengan berbagai warna dan ukuran.
Spidol berujung lunak dan bisa bergerak spontan. Tebal
tipisnya garis dapat diperoleh melalui tingkat penekanan
spidol pada bidang kertas.
6. Cat poster (poster colour) dan cat air (water colour), gambar yang dihasilkan dari kedua media ini hampir sama, bedanya warna cat poster lebih cerah.
7. Tinta bak atau tinta Cina, ada yang berupa cairan dan ada yang batangan, warnanya pekat, sesuai untuk membuat blog, dan cara penggunaannya dengan bantuan kuas.
8. Cat minyak (acrylic), terdiri atas beragam warna yang disertai minyak pengencernya. Cat minyak ini digunakan untuk melukis pada kain kanvas.
9. Kain kanvas dan spanram, merupakan satu kesatuan bahan. Kain kanvas menyatu dengan spanram (bingkai kayu yang berguna untuk merentangkan kain). Kain kanvas adalah bidang datar yang dibuat khusus untuk melukis.
10. Kuas, untuk cat minyak berambut lebih kaku daripada yang digunakan untuk cat air. Bentuknya ada yang pipih, ada pula yang runcing dengan berbagai ukuran.
11. Palet, merupakan bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat. Palet untuk cat air dibuat dari plastik, sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu.
12. Komputer, merupakan media berkarya yang dewasa ini telah populer. Teknologi digital saat ini memungkin- kan untuk membuat teknik gambar yang beragam.

E.   TEKNIK BERKARYA SENI RUPA DUA DIMENSI
Berikut ini beberapa teknik yang biasa digunakan dalam pembuatan seni rupa 2 dimensi:
1.      Kolase       : Teknik kolase merupakan teknik melukis dengan cara memotong kertas yang kemudian ditempelkan pada sebuah objek tertentu, sehingga membentuk sebuah lukisan.
2.      Linear      :  merupakan teknik menggambar dengan menjadikan garis sebagai unsur utama (menggambar obyek dengan garis , yakni: garis lurus atau lengkung) suatu objek
3.     Blok: menggambar dengan cara menutup obyek gambar dengan satu warna, sehingga nampak bentuk siluetnya atau globalnya.

1.     Arsir: menggambar dengan cara garis-garis yang sejajar atau menyilang untuk menentukan gelap terang sehingga terlihat 3 dimensinya.
2.     Dusel: menggambar dengan cara menggosokkan atau gores dengan benda lunak atau pensil dalam posisi miring. 
3.      Pointilis: menggambar dengan cara titik-titik sehingga menghasilkan gelap terang. 
4.      Aquarel: menggambar dengan cara menggunakan cat air dengan sapuan yang tipis sehingga menghasilkan transparan, tipis atau tembus pandang.
5.     Plakat / Opaque: menggambar dengan menebalkan warna sehingga hasilnya pekat dan menutup.


Pengertian Teknik Stilasi, Distorsi dan Deformasi
A.      STILASI
Stilasi adalah mengubah bentuk asli dari sumber atau dengan melihat objek dari berbagai arah dengan penggayaan dan dapat dibuat menjadi bermacam-macam bentuk baru yang bersifat dekoratif  namun ciri khas bentuk aslinya masih kelihatan.
Stilasi ini dapat dilakukan untuk bentuk-bentuk geometris dan bentuk-bentuk naturalis seperti stilasi bentuk segitiga, bentuk segi empat, bentuk lingkaran dan sebagainya. Stilasi bentuk-bentuk alam seperti stilasi buah-buahan, stilasi daun, stilasi bunga, stilasi manusia, sitilasi binatang, dan stilasi bentuk-bentuk alam lainnya. Selain itu stilasi juga dapat dilakukan pada berbagai ragam hias yang sudah ada baik ragam hias naturalis, geometris maupun ragam hias dekoratif.
 
                                      Contoh stilasi daun                               
 
  contoh stilasi bunga
  
Sumber gambar: https://www.google.com/search?q=contoh+gambar+stilasi&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab
B.      DISTORSI
Distorsi adalah melukiskan obyek dengan teknik melebih-lebihkan dan menonjolkan bagian bentuk benda yang ingin di fokuskan

Contoh karya lukis dengan distorsi.

C.     DEFORMASI

Deformasi adalah perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu objek. Dalam senirupa istilah deformasi diartikan sebagai suatu kegiatan penggayaan atau perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu objek yang dilakukan dengan cara penambahan beberapa unsur visual tertentu sehingga terciptalah suatu karya baru yang lebih menarik, gambarnya disebut dengan gambar deformasi atau karya deformasi.

Deformasi juga disebut melukiskan obyek dengan teknik melepaskan bagian-bagian benda (obyek) dari susunannya.

Contoh gambar dengan tehnik deformasi.
Sumber gambar: https://www.google.com/search?q=contoh+gambar+teknik+deformasi&client=firefox-b-

Dari contoh gambar masing-masing tehnik membuat karya seni rupa sangatlah jelas dan dapat dipahami perbedaannya. Dari kegunaan tehnik gambarpun berbeda, pemanfaatan gambar pada karya seni juga berbeda. Tehnik stilasi banyak kita jumpai pada karya batik, karena pada waktu pembuatan desain batik menggunakan mal/ patron sehingga bentuk objek gambar sama. Selain itu juga untuk memudahkan pembuat karya mengatur komposisi objek gambar serta memudahkan apabila desain yang dibuat akan dicetak printing dengan objek setangkup(menyambung).
 
Tampilan objek pada karya batik diatas menggunakan gambar hasil stilasi
Demikian informasi materi tentang tehnik menggambar stilasi, semoga bermanfaat bagi yang membaca dan menambah wawasan tentang berkesenian. 2choiceG


2 comments:

  1. Terimakasih telah membantu,dan terimakasih kepada virus korona yg telah memaksaku mencari ilmu sendiri๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

    ReplyDelete
    Replies
    1. WKWKKWKWKWKWKWKWKWKKWKWK NGAKAK YAH, SAMA AKU JUGA KOK HIKS :)

      Delete