PENGETAHUAN TENTANG
TEHNIK STILASI
DALAM MEMBUAT KARYA
SENI RUPA
Sebelum belajar tehnik stilasi dalam membuat suatu
karya seni rupa, terlebih dahulu harus memahami konsep, fungsi, unsure-unsure seni
rupa, prinsip seni rupa, media untuk membuatkarya seni rupa dan tehnik untuk
membuat karya seni rupa.
A. KONSEP SENI RUPA
Konsep seni rupa meliputi hakikat seni
rupa, aspek-aspek seni rupa dan ragam seni rupa. Berikut penjelasan per-poinnya
:
1. Hakikat Seni Rupa
Ekspresi
seni dimuka bumi ini tidaklah seragam. Perbedaan budaya, kondisi sosial,
ekonomi, politik dan perbedaan alam sekitar akan membentuk seni yang berbeda
dan beragam. Keragaman seni berkembang sesuai dengan masyarakat yang
bersangkutan. Setiap zaman dan setiap lingkungan budaya memberi batasannya
sendiri tentang seni. Ungkapan rupa dapat kita jumpai pada berbagai
ilustrasi pada buku, iklan, motif hias, lukisan, patung, keramik, anyaman
tikar, kursi rotan dll merupakan hasil kreasi manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidup.
2. Aspek-Aspek Seni Rupa
2a. Wujud dan
isi
Wujud
visual karya seni rupa merupakan wadah sedangkan yang ada di dalamnya disebut
isi. Isi atau ideoplastik adalah aspek ide gagasan atau tema yang ada dalam
seni rupa. Aspek ini sangat bergantung satu sama lain.
2b. Media,
pokok-soal, material, teknik
Media
atau medium dapat diartikan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan. Pokok soal
adalah menggambarkan apa saja yang disajikan dalam karya itu. Interaksi antara
material dan teknik serta penguasaan teknik tertentu sangat penting untuk mengetahui
hasilnya.
3. Ragam Seni
Rupa
Klasifikasi berdasarkan
bentuk dan dimensi
Klasifikasi
berdasarkan fungsi
B. FUNGSI
SENI
Seni rupa merupakan
media yang dibuat untuk banyak hal yang berguna bagi manusia. Nah, media apa
sajakah sebgai fungsi seni rupa?
- Memuaskan batin
seniman penciptanya atau memberikan kepuasan tersendiri
- Memberikan
keindahan yang dapat dinikmati secara luas dengan penilaian yang berbeda
- Menyampaikan
nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman
- Sebagai benda
kebutuhan sehari-hari atau benda praktis
- Sebagai sarana
ritual keagamaan
- Sebagai alat untuk
mengenang suatu peristiwa tertentu.
Berdasarkan cakupannya, fungsi d=seni
rupa dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu :
o
Fungsi Individu
·
Memenuhi kebutuhan emosional
·
Memenuhi kebutuhan fisik
o
Fungsi Sosial
·
Rekreasi
·
Komunikasi
C. UNSUR-UNSUR
SENI RUPA
Unsur-unsur yang
menjadi dasar karya seni rupa antara lain adalah titik, garis, bidang, bentuk,
ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.
1. Titik
Titik
adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu wujud
dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau
bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan
warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.
2.
Garis
Menurut
jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek,
horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan
Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda,
misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut
dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
Sedangkan
menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:
a. Garis
nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
b. Garis
semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna
atau ruang.
3. Bidang
Bidang
merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk
bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan
lebar, serta memiliki ukuran.
4. Bentuk
Bentuk
juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
a.
Bentuk geometris
Bentuk
geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:
1.
Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.
2.
Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.
b.
Bentuk non-geometris
Bentuk
nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan,
dan hewan.
5.
Ruang
Ruang
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
Ruang
dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung.
Ruang
dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah
lukisan.
6.
Warna
Kesan
yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a.
Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun,
meliputi warna merah,
kuning,
dan biru.
b.
Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.
Contoh:
merah
+ kuning : jingga
biru
+ kuning : hijau
merah
+ biru : ungu
c.
Warna tersier merupakan hasil campuran antara warna primer
dan warna sekunder.
Contoh:
kuning
+ hijau : kuning kehijau-hijauan
biru
+ ungu : ungu kebiruan
jingga
+ merah : jingga kemerahan
Selain
jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan
hitam.
7.
Tekstur
Tekstur
adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada
sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda.
Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu.Tekstur nyata adalah
nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu
adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.
8.
Gelap Terang
Suatu objek bisa
memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya. Demikian pula
pada karya seni rupa. Seperti lukisan pemandangan alam. Adanya perbedaan
intensitas cahaya akan menimbulkan kesan mendalam.
Gelap terang merupakan unsur
seni rupa yang memberikan identitas bentuk pada suatu karya. misalnya permainan
gelap terang pada lingkaran, sehingga terlihat seperti bola (bentuk 3 dimensi).
bisa juga digunakan untuk memberikan kesan kedalaman, kesan jauh dan dekat.
C. PRINSIP
SENI RUPA
1. Kesatuan
Prinsip kesatuan merupakan sesuatu yang memberikan
kesan adanya keterpaduan tiap unsurnya. Hal ini tergantung pada bagaimana suatu
bagian menunjang bagian yang lain secara selaras, sehingga terlihat seperti
sebuah benda yang utuh tidak terpisah-pisah. Prinsip kesatuan sesungguhnya
adalah adanya saling hubungan antar unsur yang disusun. Jika satu atau beberapa
unsur dalam susunan terdapat saling ada hubungan maka kesatuan telah dicapai.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesatuan itu bisa tercapai jika dalam penyusunan
desain, unsur-unsur yang menjadi bagian dari keseluruhan karya saling menunjang
satu sama lain.
Jadi sebenarnya kesatuan akan terjadi jika ada keselarasan, keseimbangan,
proporsi maupun ritme.
2.
Keseimbangan
Keseimbangan
(balance) memiliki peranan penting dalam seni. Keseimbangan dapat dicapai
dengan mengatur letak unsur-unsur hingga terasa tidak berat sebelah antara
bagian yang satu dengan bagian yang lain. Dalam karya seni tiga dimensi merupakan
keseimbangan nyata karena susunan bentuknya, garisnya, tekstur ataupun
warnanya. Sementara itu dalam karya seni dua demensi merupakan keseimbangan
semu. Prinsip keseimbangan berkenanaan dengan kualitas bobot atau kesan berat
ringannya suatu karya.
Keseimbangan
dapat dibagi atas dua jenis, yaitu: keseimbangan formal atau simetris dan
keseimbangan non-formal /asimetris/radial/memencar. Keseimbangan simetris yaitu
keseim-bangan yang diperoleh karena bagian-bagiannya selalu sama. Keseimbangan
simetris bersifat statis. Sedangkan keseimbangan asimetris yaitu keseimbangan
karena antara bagian-bagiannya tidak sama tetapi tetap seimbang. Keseimbangan
ini lebih unik, menarik, dan banyak memberikan banyak variasi. Keseimbangan
asimetris lebih bersifat dinamis.
3. Ritme atau Irama
Dalam seni rupa irama tidak bisa dipegang atau
diraba, tetapi dapat dirasakan. Irama terbentuk karena pengulangan (repetition)
dan gerakan (movement). Pengulangan bisa dibuat melalui warna atau nada, bidang
atau bentuk, garis dan tekstur. Terdapat tiga kemungkinan terciptanya irama,
yaitu: (1) karena pengulangan unsur; (2) karena perbedaan ukuran, dan (3)
karena perbedaan jarak. Irama pertama memberikan kesan monoton, irama ke dua
dan ke tiga memberikan kesan gerak bervariasi atau dinamis.
4. Penekanan/Emphasis
Prinsip penekanan disebut juga dengan prinsip
dominasi yaitu upaya penampilan pada bagian tertentu dari karya seni rupa yang
menarik perhatian (aksen) dengan cara mengatur posisi, perbedaan ukuran,
perbedaan warna atau unsur lain, dan pengaturan arah unsur.
5. Proporsi
Proporsi atau ukuran perbandingan adalah upaya
pengaturan yang berkenaan dengan ukuran antara bagian yang satu dengan lainn
dalam bentuk yang serasi. Besar kecil, luas sempit, panjang pendek atau tinggi
rendah adalah persoalan proporsi. Misalnya perbandingan objek benda itu
sendiri, perbandingan antar objek atau bagian, perbandingan dengan bidang
gambar, dan perbandingan objek patung dengan pedestal.
6. Keselarasan/Harmoni
Harmoni
adalah unsur-unsur seni yang senada atau kombinasi bagian-bagian yang serasi.
Sesuatu yang selaras, harmonis dan serasi timbul karena kesamaan, kesatuan, dan
tidak ada pertentangan. Demikian pula pada karya seni rupa, prinsip keselarasan
ini dapat dibuat dengan menata unsur yang mungkin sama, sesuai atau tidak
ada yang berbeda secara menyolok. Bidang lingkaran akan lebih selaras jika
dipadukan dengan garis lengkung daripada lingkaran dipadukan dengan garis
lurus. Warna yang tidak berbeda secara menyolok dengan gradasi warna pastel
atau warna-warna senada akan selaras jika saling dipadukan dari pada
warna-warna yang sangat kontras kadang membuat mata jadi sakit.
D. MEDIA
BERKARYA SENI RUPA DUA DIMENSI
Media berkarya seni rupa dua
dimensi meliputi bahan dan alat untuk menggambar. Beragam pilihan media
ber- karya seni rupa dua dimensi antara lain sebagai berikut.
1. Pensil, merupakan alat yang dapat digunakan
meng- gambar secara utuh atau sketsa saja. Kepekatan warna pensil dibedakan
dengan inisial, yaitu H, B, dan HB.
2. Konte, warnanya sangat hitam dan lunak. Cocok
untuk membuat gambar potret atau benda yang bertekstur halus.
3. Pastel dan crayon, mempunyai bentuk dan bahan
yang hampir sama, hanya berbeda kandungan kapurnya. Warnanya cerah, cocok untuk
teknik dussel atau arsir.
4. Drawing pen dan milipen tersedia dalam
berbagai ukuran. Hasil gambar antara drawing pen dan milipen hampir sama,
bedanya ujung pena drawing pen lebih lunak daripada milipen. Drawing pen dan
milipen cocok untuk teknik arsir.
5. Spidol, tersedia dengan berbagai warna dan
ukuran.
Spidol berujung lunak dan bisa bergerak spontan.
Tebal
tipisnya garis dapat diperoleh melalui tingkat
penekanan
spidol pada bidang kertas.
6. Cat poster (poster colour) dan cat air (water
colour), gambar yang dihasilkan dari kedua media ini hampir sama, bedanya warna
cat poster lebih cerah.
7. Tinta bak atau tinta Cina, ada yang berupa
cairan dan ada yang batangan, warnanya pekat, sesuai untuk membuat blog, dan
cara penggunaannya dengan bantuan kuas.
8. Cat minyak (acrylic), terdiri atas beragam
warna yang disertai minyak pengencernya. Cat minyak ini digunakan untuk melukis
pada kain kanvas.
9. Kain kanvas dan spanram, merupakan satu
kesatuan bahan. Kain kanvas menyatu dengan spanram (bingkai kayu yang berguna
untuk merentangkan kain). Kain kanvas adalah bidang datar yang dibuat khusus
untuk melukis.
10. Kuas, untuk cat minyak berambut lebih kaku
daripada yang digunakan untuk cat air. Bentuknya ada yang pipih, ada pula yang
runcing dengan berbagai ukuran.
11. Palet, merupakan bidang datar yang dibuat
untuk mengolah cat. Palet untuk cat air dibuat dari plastik, sedangkan untuk
cat minyak terbuat dari kayu.
12. Komputer, merupakan media berkarya yang
dewasa ini telah populer. Teknologi digital saat ini memungkin- kan untuk
membuat teknik gambar yang beragam.
E. TEKNIK
BERKARYA SENI RUPA DUA DIMENSI
Berikut
ini beberapa teknik yang biasa digunakan dalam pembuatan seni rupa 2 dimensi:
1.
Kolase
: Teknik kolase merupakan teknik melukis dengan cara memotong
kertas yang kemudian ditempelkan pada sebuah objek tertentu, sehingga membentuk
sebuah lukisan.
2.
Linear : merupakan teknik menggambar dengan menjadikan
garis sebagai unsur utama (menggambar obyek dengan garis , yakni: garis lurus
atau lengkung) suatu objek
3.
Blok: menggambar dengan cara menutup obyek gambar dengan satu warna,
sehingga nampak bentuk siluetnya atau globalnya.
1.
Arsir: menggambar dengan cara garis-garis yang sejajar atau menyilang
untuk menentukan gelap terang sehingga terlihat 3 dimensinya.
2.
Dusel: menggambar dengan cara menggosokkan atau gores dengan benda lunak
atau pensil dalam posisi miring.
3.
Pointilis: menggambar dengan cara
titik-titik sehingga menghasilkan gelap terang.
4.
Aquarel: menggambar dengan cara
menggunakan cat air dengan sapuan yang tipis sehingga menghasilkan transparan,
tipis atau tembus pandang.
5.
Plakat / Opaque: menggambar dengan menebalkan warna sehingga hasilnya
pekat dan menutup.
Pengertian Teknik Stilasi,
Distorsi dan Deformasi
A.
STILASI
Stilasi
adalah mengubah bentuk asli dari sumber atau dengan melihat objek dari berbagai
arah dengan penggayaan dan dapat dibuat menjadi bermacam-macam bentuk baru yang
bersifat dekoratif namun ciri khas
bentuk aslinya masih kelihatan.
Stilasi
ini dapat dilakukan untuk bentuk-bentuk geometris dan bentuk-bentuk naturalis
seperti stilasi bentuk segitiga, bentuk segi empat, bentuk lingkaran dan
sebagainya. Stilasi bentuk-bentuk alam seperti stilasi buah-buahan, stilasi
daun, stilasi bunga, stilasi manusia, sitilasi binatang, dan stilasi
bentuk-bentuk alam lainnya. Selain itu stilasi juga dapat dilakukan pada
berbagai ragam hias yang sudah ada baik ragam hias naturalis, geometris maupun
ragam hias dekoratif.
Contoh stilasi
daun
Sumber gambar:
https://www.google.com/search?q=contoh+gambar+stilasi&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab
B.
DISTORSI
Distorsi
adalah melukiskan obyek dengan teknik melebih-lebihkan dan menonjolkan bagian
bentuk benda yang ingin di fokuskan
Contoh karya lukis
dengan distorsi.
Sumber
gambar: https://www.google.com/search?q=contoh+gambar+teknik+melukis+distorsi&client=firefox-b-
C.
DEFORMASI
Deformasi
adalah perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu objek. Dalam senirupa
istilah deformasi diartikan sebagai suatu kegiatan penggayaan atau perubahan
bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu objek yang dilakukan dengan cara
penambahan beberapa unsur visual tertentu sehingga terciptalah suatu karya baru
yang lebih menarik, gambarnya disebut dengan gambar deformasi atau karya
deformasi.
Deformasi
juga disebut melukiskan obyek dengan teknik melepaskan bagian-bagian benda
(obyek) dari susunannya.
Contoh gambar dengan
tehnik deformasi.
Sumber
gambar: https://www.google.com/search?q=contoh+gambar+teknik+deformasi&client=firefox-b-
Dari contoh gambar masing-masing tehnik membuat karya seni rupa
sangatlah jelas dan dapat dipahami perbedaannya. Dari kegunaan tehnik gambarpun
berbeda, pemanfaatan gambar pada karya seni juga berbeda. Tehnik stilasi banyak
kita jumpai pada karya batik, karena pada waktu pembuatan desain batik
menggunakan mal/ patron sehingga bentuk objek gambar sama. Selain itu juga
untuk memudahkan pembuat karya mengatur komposisi objek gambar serta memudahkan
apabila desain yang dibuat akan dicetak printing dengan objek
setangkup(menyambung).
Tampilan objek pada karya batik diatas
menggunakan gambar hasil stilasi
Demikian informasi
materi tentang tehnik menggambar stilasi, semoga bermanfaat bagi yang membaca
dan menambah wawasan tentang berkesenian. 2choiceG
Terimakasih telah membantu,dan terimakasih kepada virus korona yg telah memaksaku mencari ilmu sendiri๐๐๐
ReplyDeleteWKWKKWKWKWKWKWKWKWKKWKWK NGAKAK YAH, SAMA AKU JUGA KOK HIKS :)
Delete